UPS - UPS atau singkatan dari Uninterruptible Power Supply merupakan semacam perangkat tenaga listrik cadangan, khususnya untuk perangkat PC. Pada zaman sekarang, kehadiran UPS sangat penting untuk menjaga kestabilan arus dan data Anda. Arus yang tidak stabil sering membuat part dalam PC menjadi rusak, yang mengharuskan Anda untuk merogoh kocek lagi untuk mengganti part.

Sedangkan untuk data, sebelum listrik yang tiba-tiba terputus dan padam, maka dengan kehadiran UPS dapat membantu Anda untuk menyimpan segala pekerjaan yang telah Anda buat. 

Fungsi UPS sendiri antara lain adalah:

1. Melindungi peralatan elektronik dari kondisi arus yang tidak stabil, mati mendadak, dan loncatan listrik. Hal ini lebih sering terjadi di daerah yang mengalami pemadaman listrik.

2. Bagi Anda yang sering menggunakan arus kurang stabil seperti genset, maka UPS merupakan barang yang wajib digunakan. Beberapa tanda dari arus kurang stabil adalah lampu yang kedap kedip dan bisa menyebabkan kebakaran, dan juga peralatan elektronik yang bisa terbakar.

3. UPS mampu memberikan arus cadangan apabila tiba-tiba sumber arus mati. Maka Anda memiliki jeda untuk dimatikan secara manual.

4. Untuk PC dan server, UPS merupakan hal yang tidak bisa terlepaskan. Fungsi back up data dari UPS akan membantu pengguna untuk tidak kehilangan data.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Keyboard - Mouse - Mousepad Anda

Beberapa jenis UPS yang sering ditemukan di pasaran:

1. UPS Standby

UPS yang paling sering digunakan di rumah maupun warnet. Harga yang ditawarkan UPS Standby lebih terjangkau, diantara 300.000 – 900.000 rupiah. Untuk penggunaan alat sederhana, UPS inilah yang digunakan. Memiliki tingkat efisiensi yang tinggi, akan tetapi juga memiliki beberapa kekurangan. Diantaranya adalah baterai tetap terpakai meskipun dalam kondisi mati, dan tidak bisa digunakan untuk pemakaian diatas 2kva.

Keunggulan: biaya rendah, efisiensi tinggi, desain kompak

Kekurangan: baterai tetap terpakai saat listrik padam, tidak cocok untuk pemakaian diatas 2kVA

Keterangan: cocok untuk penggunaan personal

2. UPS Line Interactive

UPS yang dipakai para pemiliki bisnis kecil yang sudah membutuhkan jumpah arus yang lebih besar. Kemampuan UPS Line Interactive lebih besar dan harga yang lebih tinggi dibandingkan UPS Standby. Beberapa server pemerintah juga menggunakan UPS ini. Tingkat reliabilitasnya lebih tinggi, dan mampu menyesuaikan voltase jumlah voltase yang lebih tinggi dari peralatan.

Keunggulan: reliabilitas tinggi, efisiensi tinggi, penyesuaian voltase baik

Kekurangan: tidak cocok untuk pemakaian diatas 5kVA

Keterangan: tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu

3. UPS Double Conversion Online

Tipe yang paling sering digunakan apabila memiliki daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Stanby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada inverter, bukan pada sumber listrik AC. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.

Keunggulan: penyesuaian voltase yang sangat baik, mudah untuk disambungkan secara parallel.

Kekurangan: efisiensi rendah, harga relative tinggi untuk tipe dengan daya dibawah 5kVA

Keterangan: mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang tinggi

4. Delta Conversion Online

UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang telah diperharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.

Keunggulan: penyesuaian voltase yang sangat baik dengan efisiensi tinggi

Kekurangan: tidak cocok untuk penggunaan dibawah 5kVA

Keterangan: efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada system yang besar. 

UPS memiliki 3 (tiga) bagian yang penting, yaitu:

1. Rectifier – Charger

Bagian yang digunakan untuk penyerahan dan pengisian baterai. Rangkaian blok  rectifier-charger ini akan mensuplai daya yang dibutuhkan inverter dalam kondisi beban penuh, dan pada saat itu juga dapat mempertahankan muatan dalam baterai. Selain itu blok ini harus mempunyai kemampuan mengalirkan daya output sebesar 125-130%.

Karakteristik baterai juga perlu diperhitungkan dalam desain rangkaian chargernya karena jika baterai diisi ulang dengan arus yang melebihi batas kemampuan akan dapat memperpendek umur baterai tersebut. Biasanya arus pengirian baterai UPS adalah sebesar 80% dari kondisi arus yang dikeluarkan baterai saat beban penuh.

Menurut NEMA (National Electrical Manufacturer Association), batasan sebuah system UPS yang baik adalah memberikan daya 100% terus-menerus (continuous load) dan 2 jam pada beban 125% tanpa terjadi penurunan kinerja (kerusakan). Baterai masih dapat dikategorikan layak pakai apabila masi mampu memberikan daya 100% selama 1 jam jika lama pengisian baterai selama 8 jam (ditentukan oleh pabrik baterai).

2. Inverter

Kualitas inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh suatu system UPS. Inverter berfungsi merubah tegangan DC dari rangkaian rectifier-charger menjadi tegangan AC. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik amplitude tegangan maupun frekuensinya, distorsi yang rendah, tidak terdapat tegangan. Selain itu, system inverter perlu adanya rangkaian umpan-balik (feedback) dan rangkaian regulator untuk menjaga agar didapatkan tegangan konstan.

3. Transfer Switch (sakelar pemindah)

Transfer switch dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu elektromekanikal dan static. Saklar elektromanikal menggunakan relay-relay yang salah satu terminal mendapatkan suplai tegangan dan yang lain dari system UPS. Sistem saklar statis menggunakan komponen semikonduktor, seperti SCR.

Penggunaan SCR akan lebih baik karena operasi pemindahan yang dilakukan dengan SCR yang membutuhkan waktu 3 sampai 4 ms, sedangkan pada saklar elektromekanikal sekitar 50 sampai 100 ms.

Cara penggunaan UPS, adalah dengan cara menghubungkan AC input UPS ke sumber PLN dan output UPS ke beban. Umumnya UPS digunakan untuk menyuplai PC, karena apabila sumber PLN tiba-tiba mati, maka data yang sedang diproses tidak hilang tetapi masih di back-up oleh UPS sehingga masih ada waktu untuk menyimpan data.

Pastikan kembali bahwa UPS yang Anda inginkan memiliki AVR (stabilizer) dan Fuse (anti petir), sehingga tegangan listrik yang turun atau naik dan tidak stabil dapat dicegah sehingga kerusakan pada perangkat PC dapat diminimalisir.

Demikian yang dapat KomputerMedan sampaikan di artikel ini, semoga bermanfaat dan dapat membantu Anda. Pastikan dimana pun Anda berada, belilah selalu UPS di toko komputer terpecaya di kota Anda agar Anda tidak mengalami kesulitan apabila terjadi kendala. Jika Anda ragu dan tidak memiliki pilihan, Anda dapat berkonsultasi dan mengunjungi toko kami.

Sumber: klik disini