![]()
|

![]() |
Akhir-akhir ini Stadia menjadi perbincangan dunia. Sebenarnya apakah Stadia itu sendiri? Stadia adalah revolusi teknologi dalam bermain game yang disponsori oleh Google. Stadia mengambil konsep gaming berbasis cloud yang mana berarti pengguna bisa memainkan game apa pun, berat maupun ringan, dimanapun, dan menggunakan perangkat apapun. Tentunya hal ini diwajibkan selama koneksi internet tersedia. Hal ini bisa dilakukan karena semua proses game, grafis, dan lainnya dilakukan pada server yang disediakan oleh Google, dalam hal ini Stadia. Jadi, jika bicara mengenai spesifikasi, tentu Google tidak main-main untuk hal ini, agar terjadi kepuasaan konsumen akan layanan yang diberikan. Menurut Google, setiap server Stadia menggunakan processor x86 dengan kecepatan 2.7 GHz dan RAM 16GB, sedangkan GPU-nya di buat AMD dan mempunyai kemampuan komputasi 10.7 teraflops. Perbandingan dengan komputasi Xbox One X yang hanya 6 teraflops dan PS4 Pro yang hanya 4.2 teraflops. Perbedaan yang wajib diharuskan karena konsol dipakai secara individu sedangkan Stadia dipakai secara umum. Kemampuan komputasi 10.7 teraflops sebenarnya sudah dipasarkan di tahun 2017 yaitu dengan RX Vega 56. Google mengklaim pengguna Stadia akan bisa memainkan game dengan resolusi 4K dan frame rate 60 fps, lengkap dengan HDR dan surround sound, dan secara bersamaan menyiarkan video 4K 60 fps ke YouTube. Untuk kedepannya, Google berjanji akan meningkatkan kemampuan Stadia menjadi 8K 120 fps, meski tidak disebutkan kapan pastinya hal tersebut. Stadia sendiri bisa digunakan di berbagai perangkat baik desktop, TV, laptop, tablet bahkan smartphone melalui browser Google Chrome. Anda bisa memulai game di satu perangkat dan melanjutkannya kembali pada perangkat yang lain. Pelanggan/ pengguna bisa memainkan game menggunakan keyboard dan mouse, atau menggunakan controller khusus Stadia yang akan dijual oleh Google. Controller ini terhubung dengan Wi-Fi dan dengan system cloud. Controller ini terlihat seperti joystick/ gamepad biasanya, perbedaan mencolok terdapat pada tombol gameplay dan mengunggahnya ke YouTube serta tombol khusus untuk Google Assistant. Untuk saat ini, Stadia hanya diluncurkan di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan sebagian besar Eropa pada tahun ini. Untuk harga, saat ini belum ada informasi lebih lanjut dengan layanan ini, tapi salah satu game yang akan hadir adalah Assasin’s Creed Odyssey dan Doon Eternal. Sumber: google, verge, guardian, detik ------------------------------------------------------- Baik, setelah kita bahas mengenai Stadia dari Google, mari kita bahas pro and cons yang mungkin terjadi jika hadir di Indonesia. (menurut admin) Pros: Cons: Sekian yang dapat komputermedan ulas, jika ada pertanyaan lebih lanjut dan pro / cons yang ada dipikiran jangan lupa di share ya gan. (lanjut ke grup facebook KomputerMedan gan biar seru). |
|